6 Manfaat Madu Untuk Anak dan Cara Mengonsumsinya
Rasanya yang manis, lembut, dan kaya nutrisi menjadikan madu digemari, dan menarik perhatian anak-anak. Namun, konsumsi madu untuk anak memiliki ketentuan tersendiri.
Sebagai sumber pemanis alami, madu dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan sejak ratusan tahun lalu berkat kandungan nutrisinya yang beragam. Berikut ini manfaat madu untuk anak:
Menambah Energi
Memasuki masa-masa mulai aktif bergerak, si kecil membutuhkan sumber energi yang mendukung aktivitasnya. Kandungan fruktosa dan glukosa sebagai gula alami pada madu berasal dari karbohidrat dapat menjadi sumber energi bagi anak.
Manisnya madu tentu berbeda kandungannya dengan makanan atau minuman manis yang biasanya disukai anak seperti es krim, coklat, atau kue karena tingginya kadar gula ditambah pemanis buatan justru dapat membuat anak mudah lelah dan justru ketagihan dengan makanan dan minuman manis.
Kaya Nutrisi
Madu mengandung berbagai nutrisi penting untuk tubuh antara lain, karbohidrat, protein, asam amino, enzim, vitamin (vitamin B dan C), mineral, serta kaya antioksidan, dan flavonoid
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kandungan antioksidan pada
madu terbukti dapat menjadi
penangkal radikal bebas dan
membantu melindungi tubuh dari
berbagai penyakit.
Pereda Batuk dan Pilek
Batuk, pilek, dan radang
tenggorokan biasanya kerap
dialami balita karena sistem
imunitas tubuhnya masih belum
sekuat orang dewasa. Gejala yang
dialami seperti batuk dan sulit
tidur biasanya dialami anak yang memiliki masalah pada Infeksi Saluran Penafasan Atas (ISPA)
Beberapa penelitian menyebutkan madu dapat meredakan batuk, pilek dan sebagai pereda
peradangan pada saluran nafas
anak. Melegakan sekaligus
membantu batuk dan radang
tenggorokan yang menyerang
anak.
Memberikan anak 1,5–2
sendok teh madu menjelang tidur
membantu tidur lebih nyenyak,
sebab batuk anak juga berkurang
dengan diberikan madu.
Melindungi Saluran Pencernaan
Prebiotik alami yang terdapat
pada madu dapat membantu
meningkatkan jumlah bakteri baik
di saluran pencernaan, sehingga
menjaga kesehatan pencernaan
anak, serta dapat meningkatkan
nafsu makannya.
Selain itu,
madu juga mudah dicerna
karena sifatnya yang lembut,
membuatnya dicerna perlahan.
Beberapa penelitian menyebutkan,
madu juga bisa meredakan
konstipasi dan nyeri perut anak.
Namun, dengan catatan, madu
yang diberikan untuk si kecil tidak
ditambahkan gula atau pemanis
buatan.
Mempercepat Pemulihan Luka
Selain untuk dikonsumsi, madu juga
dapat membantu mempercepat
pemulihan luka dan mencegah
infeksi. Madu dapat dioleskan
setelah luka dibersihkan, dan bisa
diulangi sampai luka membaik
Perhatikan Usia Anak
Meski begitu, dalam memberikan
madu harus memperhatikan usia anak.
Para ahli tidak merekomendasikan
madu, baik madu murni maupun
makanan olahan yang mengandung
madu, dikonsumsi anak di bawah
usia satu tahun.
Pasalnya, dalam
madu terkandung bakteri Clostridium
botulinum yang berisiko menyebabkan
penyakit botulisme atau keracunan
madu pada bayi, terutama yang
di bawah usia 6 bulan. Walau
penyakit ini jarang terjadi, tapi dapat
membahayakan keselamatan bayi
karena belum dapat melawan bakteri
tersebut.
Jika anak sudah berusia setahun sistem
pencernaannya mulai kuat, orang tua
dapat mulai mencoba memberikan
madu sesuai takaran harian yang dianjurkan, dan tidak berlebihan.
Untuk
mendapatkan manfaat madu secara
optimal, pilihlah madu berkualitas bagi
si kecil seperti Madu HDI CloverHoney, madu murni yang mengandung
enzim, vitamin, dan mineral penting
untuk tubuh.
Madu HDI CloverHoney dikemas higienis melalui proses
creaming, tapi tanpa pemanasan
dengan suhu tinggi, sehingga enzim
di dalamnya terjaga.
Takaran yang
dianjurkan, anak usia 1 tahun ke atas, 1
x 2 sendok teh per hari yang dicampur
dalam 120 ml air. Namun, bila dalam
kondisi tertentu membutuhkan Madu HDI Clover Honey pada bayi,
dapat berkonsultasi lebih dulu dengan
Medical Consultant HDI.